Hiperaktivitas Pada Anak, Ada Kemungkinan Kekurangan Kalsium (defisiensi kalsium)
Salah satu yang menjadi prioritas orang tua adalah kesehatan bagi anaknya. Apapun akan selalu dilakukan agar anaknya tetap sehat dan tumbuh. Salah satu caranya adalah menjaga asupan nutrisi dan pola makan sehat pada anak. Kandungan nutrisi pada makanan yang paling penting salah satunya adalah kandungan protein dan kalsium. Protein dan kalsium dapat mempengaruhi tingkat aktivitas fisik pada anak. Anak yang aktif memiliki tingkat kebutuhan protein yang lebih tinggi, karena protein merupakakn salah satu sumber tenaga ketika akan beraktivitas. Sedangkan kalsium, dalam tubuh memiliki sekitar 2 % dan 98 % sebagian besar berada ditulang. Kalsium juga berfungsi dalam kontraksi otot dimana ini dibutuhkan ketika akan melakukan aktivitas. Pada dasarnya makanan yang banyak mengandung nutrisi itu membantu anak dalam mengurangi gejala kurang fokus, banyak bergerak/ hiperaktivitas, hingga cepat lupa. Oleh karena itu orang tua harus ekstra dalam memperhatikan makanan pada anak.
Pada beberapa tahun belakangan ini, banyak sekali penelitian yang menjelaskan bahwasanya ada peningkatan jumlah anak yang memiliki rentang perhatian yang pendek, serta memiliki ledakan-ledakan kemarahan. Salah satu hal yang mempengaruhinya adalah makanan dan nutrisi yang diberikan. Karena makanan dan nutrisi tersebut akan berdampak besar pada tingkah laku anak dan kemampuannya untuk beradaptasi secara sosial.
Saat ini banyak sekali anak-anak memiliki kecendrungan baik itu dirumah ataupun disekolah untuk mengonsumsi makanan dengan produk olahan. Mereka lebih senang dengan makanan olahan dan bahkan mereka mengonsumsinya dalam jumlah besar. Makanan olahan adalah makanan yang telah melewati proses tertentu seperti pemanasan, pengeringan, pengalengan, pembekuan, pengemasan dan sebagainya. Makanan olahan tersebut tidak hanya mengandung berbagai zat tambahan, tetapi makanan tersebut juga mengakibatkan tubuh akan bersifat asam. Jika kadar asam tinggi didalam tubuh, maka terjadi ketidakseimbangan tubuh yang akan mengakibatkan gangguan pencernaan, sistem metabolisme, sistem syaraf dan lain sebagainya.
Selain itu, protein hewani dan glukosa atau gula juga banyak dikonsumsi oleh anak-anak, sementara untuk mengonsumsi sayuran sering dihindari. Protein hewani dan gula membutuhkan lebih banyak kalsium untuk proses pencernaan karena kalsium juga ikut membantu dalam reaksi enzimatis. Karena yang dibutuhkan banyak sehingga terjadilah defisiensi kalsium atau kekurangan kalsium. Sayangnya, tubuh tidak bisa memproduksi mineral atau kalsium sendiri sehingga dibutuhkan asupan mineral dan kalsium dari luar tubuh. Karena terjadinya defisiensi kalsium, sehingga mengganggu sistem syaraf dan juga mengakibatkan kegelisahan dan iritabilitas (sifat lekas marah). Ini merupakan salah satu dari sekian banyak faktor pemicu dari dalam tubuh yang mengakibatkan anak akan beraktivitas atau bergerak secara berlebihan/ Hiperaktivitas.
Baca juga : Mengapa Hewan Karnivora memakan Hewan Herbivora?
No comments