Karnivora adalah hewan pemakan daging. Hewan yang masuk dalam golongan karnivor ini adalah hewan yang memangsa hewan lain, sehingga hewan ini juga sering disebut sebagai predator.
Sedangkan herbivora adalah hewan yang dikenal sebagai hewan pemakan tumbuh-tumbuhan. Hewan yang tergolong sebagai hewan herbivora ini umumnya hidup di padang rumput, hutan, persawahan dan lain sebagainya.
Kita ketahui bahwa di dunia ini banyak sekali spesies-spesies hewan dan mereka semua memilih makanan yang unik. Namun yang perlu diketahui bahwasanya makanan yang mereka makan adalah makanan yang kaya akan enzim. Enzim adalah suatu biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat reaksi tanpa habis reaksinya) didalam tubuh. Jadi ini artinya hewan-hewan akan manyantap makanan-makanan yang segar karena enzim banyak terdapat ditumbuh-tunbuhan yang segar tersebut.
Pada zaman sekarang ini, manusia yang membangun atau membuat suatu teori nutrisi modern dengan melakukan penelitian pada makanan tersebut. Mulai dari menghitung kalorinya, kandungan nutrisinya, enzim dan lain sebagainya. Namun faktor yang paling penting dari kandungan makanan tersebut adalah enzimnya. Pada saat ini faktor enzim dari makanan tersebut banyak ditinggalkan sepenuhnya oleh manusia. Akhirnya manusia banyak memakan makanan yang tidak ada atau sedikit enzimnya. Seperti makanan yang digoreng, yang dibakar dan lain sebagainya. Hal ini sama juga dengan makanan hewan peliharaan kita. Makanan hewan banyak sekali yang tidak mengandung enzim, sebagai hasilnya banyak sekali hewan peliharaan menderita berbagai jenis penyakit.
Ketika kita berbicara mengenai hewan karnivora, maka yang terlintas dipikiran kita adalah hewan tersebut hanya membutuhkan daging. Menurut Hiromi Shinya MD dalam bukunya yang berjudul the Miracle of Enzyme, bahwasanya pernyataan tersebut tidak benar. Hewan juga membutuhkan sayur-sayuran atau tumbuh-tumbuhan. Maka timbul pertanyaan lalu kenapa mereka dalam hal ini hewan karnivora hanya memakan daging? karena mereka tidak memiliki enzim untuk menguraikan tumbuhan. Ini bukan berarti hewan karnivora tidak memiliki akses untuk mendapatkan sumber enzim dari luar.
Coba kita perhatikan hewan-hewan karnivora memangsa dan menyantap hewan-hewan herbivora. Bagian pertama yang mereka makan adalah bagian perut. didalam perut terdapat bagian usus, didalam usus tersebut terdapat tumbuh-tumbuhan yang lengkap beserta enzim-enzimnya tengah diproses dan dicerna didalam lambung dan usus hewan herbivora tersebut. Maka dengan cara ini hewan karnivora telah memakan tumbuh-tumbuhan beserta enzim-enzimnya.
Sudah menjadi hukum alam jika hewan karnivora memakan hewan herbivora, dan hewan herbivora hanya menyantap tumbuh-tumbuhan. Jika keluar dari hukum alam tersebut, maka akan berakibat fatal, sebagai contoh kasus sapi gila atau disebut dengan BSE (bovine spongiform encephalopathy).
Penyebab BSE ini sebenarnya belum diketahui dengan pasti, tetapi yang perlu diketahui adalah adanya perubahan abnormal pada prion. Prion adalah partikel protein yang tidak memiliki asam nukleat. Kita ketahui bahwasanya makanan yang dimakan oleh sapi yang terkena BSE adalah makanan yang mengandung bubuk tulang daging (sisa dari proses daging yang meliputi daging, kulit dan tulang). Pemerintah Amerika Serikat dan Jepang serta negara-negara lainnya, mengatakan bahwa BSE diakibatkan dari pakan ternak yaitu bubuk tulang daging yang terkontaminasi secara genetik. Oleh karena itu BSE ini bisa saja diakibatkan oleh keegoisan dan kesombongan manusia yang telah mengabaikan hukum alam.
Dan pada akhirnya, jenis dan makanan yang dikonsumsi oleh hewan, termasuk juga manusia sudah ditentukan oleh hukum alam. Maka jika ingin menjalani hidup sehat, maka jangan pernah mengabaikan hukum alam yang sudah ditetapkan.
No comments