Header Ads

Diagnosa Diabetes Mellitus

 



Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Hiperglikemia adalah suatu kondisi medik berupa peningkatan kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal (PERKENI, 2015)

Diabetes mellitus, penyakit gula atau kencing manis adalah suatu gangguan kronis yang bercirikan hiperglikemia (glukosa-darah terlampau meningkat) dan khususnya menyangkut metabolisme glukosa di dalam tubuh (Tjay dan Raharja, 2008). Penyakit diabetes mellitus adalah suatu penyakit yang ditandai oleh kadar glukosa yang meningkat secara kronis. Kadar glukosa darah puasa pada berbagai keadaan adalah sebagai berikut, diabetes ≥ 7,0 mmol/L, normal < 6 mmol/L, kadar glukosa 2 jama setelah pemberian 75 g glukosa ke dalam plasma adalah diabetes ≥ 11,1 mmol/L, toleransi glukosa terganggu 7.8-11.1 mmol/L, normal < 7.8 mmol/L (Davey, 2002). Diabetes mellitus di klasifikasikan menjadi 4 macam berdasarkan pathology dan etiology :

  • Diabetes Mellitus tipe 1
  • Diabetes Mellitus tipe 2,
  • Diabetes Mellitus Gestational dan 
  • Diabetes tipe lain (Masharani dan German, 2011).
Diabetes merupakan penyakit yang progresif, jika tidak boleh dengan baik maka cepat jatuh pada komplikasi khususnya penyakit pembuluh darah. Secara garis besar ada 2 tipe diabetes yang utama, yaitu diabetes mellitus tipe 1 (DMT1) dan diabetes mellitus tipe 2 (DMT2). Diabetes mellitus tipe 1 merupakan diabetes yang disebabkan oleh karena kerusakan sel beta, sehingga terjadi kegagalan fungsi sel beta dalam mensekresikan insulin secara mutlak. Pasien seperti ini memerlukan insulin untuk hidupnya. Mekanisme diabetes mellitus tipe 2 umumnya didahului oleh resistensi insulin dan akhirnya akan terjadi disfungsi sel beta untuk mencukupi kebutuhan insulin endogen. Demikian juga yang terjadi diabetes mellitus tipe 2. Meskipun pada pasien diabetes mellitus tipe 2 belum terjadi kekurangan insulin endogen yang mutlak, namun dalam perjalanannya sebagian besar akan membutuhkan insulin untuk mengendalikan glukosa darahnya (PERKENI, 2011).



No comments

Powered by Blogger.