Header Ads

3 Suplementasi yang Dianjurkan Untuk diberikan Pada Anak-anak

Pada umumnya pemberian vitamin dan mineral merupakan sebuah suplementasi. Hal ini berarti bahwa vitamin dan mineral diberikan pada bayi dan anak yang mana kebutuhan mikronutriennya tidak terpenuhi oleh makanannya sehari-hari, maka dianjurkanlah pemberian suplementasi. Meskipun suplementasi ini tidak berbahaya jika dikonsumsi pada anak-anak, tetapi tetap lebih ideal jika mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan. Oleh karena itu makanan yang baik dan bergizi itulah terdapat vitamin dan mineral yang baik dan dibutuhkan oleh tubuh. Apa suplementasi yang penting bagi anak?

3 Suplementasi yang dianjurkan untuk anak,

  1.  Vitamin D
            IDAI (ikatan dokter anak indonesia) menganjurkan pemberian suplementasi vitamin D sejak bayi baru lahir termasuk bayi dengan ASI karena satu dari dua anak di Indonesia kekurangan vitamin D. Bersama dengan kalsium, vitamin D membantu pembentukan tulang dan gigi yang kuat pada anak, selain itu juga untuk kekebalan tubuh pada anak (sistem imun). Bahkan dalam studi kekurangan vitamin D dihubungkan dengan penyakit batuk pilek yang berulang serta infeksi saluran kemih (ISK).

IDAI merekomendasikan suplementasi vitamin D dengan dosis sesuai dengan usia tanpa memandang jenis makanannya dan atas anjuran dokter.

  • Untuk usia anak 0-1 tahun adalah 400 IU/ hari
  • Untuk anak yang lebih dari 1 tahun  adalah 600 IU/ hari
  • Dewasa 19-50 tahun adalah 600 IU/ hari untuk pemeliharaan
  • Wanita hamil dan mnyusui 600 IU untuk pemeliharaan

Sumber utama vitamin ini adalah sinar matahari pagi. Tetapi, makanan seperti ikan salmon, makarel, kuning telur, dan susu juga memiliki kandungan vitamin D. 

    2.    Suplementasi Zat Besi

            IDAI juga menganjurkan pemberian zat besi sejak anak berumur 4 bulan terutama pada bayi yang mendapatkan ASI ekslusif karena zat besi pada ASI tersebut sudah mulai berkurang dan tidak mencukupi, sehingga sangat dianjurkan pemberian zat besi dari luar tubuh. Suplementasi mineral ini juga menjadi sorotan oleh WHO (world health organization) Zat besi ini sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak anak sehingga kekurangannya ternyata berhubungan dengan resiko keterlambatan bicara (speach delay), ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) dan keterlambatan perkembangan motorik halus.

Kandungan makanan yang banyak mengandung zat besi terutama pada daging merah, bayam, kacang merah, kedelai dll.

    3.    Suplementasi Vitamin A

            Bukti ilmiah menunjukkan suplementasi vitamin A bermanfaat menurunkan angka kematian sebanyak 24% dan kematian akibat diare sebanyak 28%. WHO merekomendasikan pemberian vitamin A sejak bayi berusia 6-11 bulan dengan dosis sebesar 100.000 U dan vitamin A sebesar 200.000 U tiap 4-6 bulan pada anak usia 12-59 bulan. Pemberian vitamin A ini juga merupakan suatu program dari pemerintah dimana dibulan Februari dan Agustus biasa disebut dengan bulan vitamin A. Kekurangan vitamin A ini juga berhubungan dengan penyakit campak yang baru-baru ini laporannya semakin meningkat. Baca Juga Laporan Meningkat, Penyakit Campak pada Anak-anak., selain itu juga penyakit infeksi saluran nafas atas anak (ISPA) dan juga diare.

Baca Juga : Hiperaktivitas Part 2, Bagaimana dengan Pengaruh Gadget?

                    Sembuh dari Autis, Kok Bisa?

                    Covid 19 dan Anak-anak

No comments

Powered by Blogger.